Suku madura merupakan etnis dengan populasi besar di
Indonesia , jumlahnya sekitar 20 juta lebih jiwa (sensus 2014) . mereka berasal
dari pulau madura dan sekitarnya . suku madura tinggal di bagian timur (Jawa
Timur) yang lebih tepatnya di Gili Raja ,
Sapudi , Kangean , dan Raas. Selain itu orang madura juga banyak tinggal
di wilayah Tapal Kuda , dari Pasuruan sampai Utara Banyuwangi. Suku madura terkenal dengan budaya rantaunya
“transmigrasi” ke wilayah lain terutama kewilayah Kalimantan Barat dan
Kalimantan Tengah , serta ke Jakarta, Tnggerang, Depok, Bogor,Bekasi, dan
sekitarnya ,juga Negara Timur Tengah seperti Saudi Arabia . Beberapa kota di Kalimantan seperti Sampit dan Sambas, pernah terjadi
kerusuhan etnis yang melibatkan orang Madura disebabkan oleh kesenjangan
sosial, namun sekarang kesenjangan itu sudah mereda dan etnis Madura dan
penduduk setempat sudah rukun kembali. Orang Madura pada dasarnya adalah orang
yang mempunyai etos kerja yang tinggi, suka merantau karena keadaan wilayahnya
yang tidak baik untuk bertani. Orang perantauan asal Madura umumnya berprofesi
sebagai pedagang, misalnya: berjual-beli besi tua, pedagang asongan, dan
pedagang pasar. Namun, tidak sedikit pula di antara mereka yang menjadi tokoh
nasional seperti ketua MK Mahfud
Md, Wardiman
Djojonegoro (mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan 1993-1998 di
bawah pemerintahan Presiden Soeharto),Rahmat Saleh
( mantan Mentri Perdagangan dan Gubernur Bank Indonesia ) di bawah pemerintahan
Presiden Soeharto, R. Hartono adalah seorang mantan jenderal
dengan pangkat tertinggi di TNI Angkatan Darat yaitu jenderal bintang empat
dengan jabatan tertinggi pula sebagai Kepala
Staf TNI Angkatan Darat, serta masih banyak lagi tokoh tokoh di Indonesia
yang latar belakangnya merupakan orang madura.
Mayoritas
masyarakat hampir 100 % suku Madura adalah penganut Islam bahkan suku
Madura yang tinggal di Madura bisa dikatakan 100 % muslim. suku Madura
terkenal sangat taat dalam beragama islam. Salah satu sebabnya dengan adanya
Pondok Pesantren yang tersebar di seluruh pulau madura. Misalnya Pondok
Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata, Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar di
Kabupaten Pamekasan, Pondok pesantren AnnuqayahPondok Pesantren Annuqayah disingkat
PPA pesantren yang terletak di desa Guluk-Guluk, Pondok Pesantren
Al-Amin di Sumenep dan Pondok Pesantren, Pondok Pesantren Syaikhona Kholil
Bangkalan, Pondok Pesantren Attaraqqi Sampang, dan pesantren-pesantren lainnya
dari yang memiliki santri ribuan, ratusan, dan puluhan yang tersebar di Pulau
Madura. Pesantren-pesantren begitu mengakar dalam kehidupan masyarakat Madura
karena pesantren tidak sekedar mengajar ilmu agama tapi juga mempunyai kiprah
dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dan peduli pada nasib rakyat kecil.
Misalnya Pondok-Pesantren Sumber Mas yang terletak di desa ter pencil Rombiya
Barat Ganding Sumenep. Sekalipun jumlah santri hanya berkisar ratusan, namun
pesantren ini telah memiliki usaha untuk memberdayakan para alumni dan
masyarakat sekitar dengan program simpan pinjam yang dimotori oleh BMT Sumber
Mas, pembinaan peternak sapi dan kambing, ayam petelor, usaha rental dan
sebagainya.
Harga diri, juga paling penting
dalam kehidupan orang Madura, mereka memiliki sebuah peribahasa lebbi bagus
pote tollang, atembang pote mata. Artinya, lebih baik mati (putih tulang)
daripada malu (putih mata). Sifat yang seperti ini melahirkan tradisi carok
pada masyarakat Madura. Ada perbedaan antara Madura Timur (Sumenep dan
Pamekasan)dengan Madura Barat (Sampang dan Bangkalan). Orang Madura Timur
dikenal lebih halus baik dari sikap, bahasa, dan tatakrama dari pada orang
Madura Barat. Orang Madura Barat lebih banyak merantau dari pada Madura Timur. Hal
ini, dikarenakan Madura Barat lebih gersang dari pada Madura Timur yang dikenal
lebih subur.
Faktor yang menghambat tujuan hidup atau cita-cita terhadap kebudayaan Madura ini
Kekurangan
Kelebihan
Faktor yang menghambat tujuan hidup atau cita-cita terhadap kebudayaan Madura ini
Kekurangan
- Pola pikir masyarakat madura yang masih mempertahankan kebudayaan carok
- Di larangnya bagi kaum wanita menaiki kendaraan sepeda motor karena di sebutnya sebagai wanita nakal
- Pola pikir masyarakat madura yang masih mengedepankan Kebudayaan memakai sarungnya
Kelebihan
- Banyak dari masyarakat madura yang pandai ilmu agamanya bagi masyarakat madura ilmu agama sudah menjadi makanan sehari - hari
- Hubungan antar sesama suku madura yang sangat erat biasanya untuk memeperat tali persaudaraan di antara suku madura sering mengadakan pengajian bersama.
- Dalam bekerja juga suku madura termasuk mempunyai kebudayaan etos kerja yang sangat tinggi
sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Madura
good job guys
ReplyDelete